28. ADIKKU
Adikku yang
bernama Sulli Andani, yang biasa dipanggil Sulli atau uwi sekarang dia duduk
dibangku SD kelas 6. Dia orang yang sangat tertutup dengan segala hal, entah
kenapa dia seperti itu. Banyak yang bilang, dia tidak mirip dengan siapa-siapa,
memang aku akui dia tak mirip dengan mamah atau ayah aku, apalagi dengan aku.
Setiap ada
orang yang mengejek dia dengan tidak mirip dengan orangtuanya, dia selalu
ngambek dan matanya berkaca-kaca seperti ingin meneteskan air mata.
Selain sekolah
SD, dia juga sekolah agama atau yang biasa disebut dengan madrasah. Sepulang
dari SD, dia langsung ganti baju lalu makan dan langsung pergi untuk sekolah
madrasah tersebut. Dia adalah anak yang rajin sekolah, meskipun sedang sakit
tetapi ia selalu berusaha agar tak terlihat sakit dan agar bisa berangkat
sekolah.
Memang dia
tak pintar disekolah dasarnya itu, melainkan ia pintar disekolah madrasahnya.
Ia sangat pintar mengaji, sampai-sampai aku saja kalah. Setiap aku ada PR
tajwid, aku selalu nanya kepada dia, sebenernya sih malu tapi tak apalah hehe.
Dari kecil ia sudah didaftarkan sekolah madrasah meskipun awalnya tidak mau,
tapi ia dipaksa dan hasilnya tidak mengecewakan.
Tahun
kemarin, dia khatam Qur’an, Qiraati, dan kitab-kitab yang lainnya entahlah lupa
namanya. Pada saat khatam dan saat ditest, aku dan sekeluarga hadir diacara itu
untuk melihat ke fasihan dia dalam membaca dan menghafal al-Qur’an. Ia pun
hafal menyebutkan surat-surat yang ada didalam Al-Qur’an tersebut.
Tahun depan
ia akan melanjutkan ke SMP. Dia meminta kepada mamah ingin melanjutkan di
Pondok Pesantren. Awalnya mamah tak mengizinkan, karena dia masih terlalu kecil
untuk jauh dari orangtua. Tapi keputusan dia sudah bulat ingin ke PonPes dan
mendalami pelajaran agama, lama-kelamaan mamah aku pun tak tega jika tak
diperbolehkan, akhirnya mamah mengizinkan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar