55. PROSES PENYUSUNAN PERSONALIA
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan perekrutan, penempatan, lahan, dan pengembangan anggota
organisasi. Kegiatan – kegiatan penyusunan personalia berhubungan dengan tugas
– tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Lalu pembahasannya menjadi
bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi tersebut berhubungan dengan fungsi
pengorganisasian. Semua fungsi manajemen saling berkaitan sehingga fungsi
penyusunan personalia harus dilakukan oleh manajer.
Proses Penyusunan PersonaliaProses
penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan yang dijalankan secara
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM,
posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua lingkungan yang
berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unsur – unsurnya
terdapat dalam organisasi. Langkah – langkah proses ini mencakup:
1.Perencanaan sumber daya manusia :
dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.
2.Penarikan :
berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana sumber
daya manusia.
3.Seleksi : penilaian
dan pemilihan para calon personalia.
4.Pengenalan dan orientasi :
dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.
5.Latihan dan pengembangan :
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas
organisasi.
6.Penilaian pelaksanaan kerja :
membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang
dikembangkan untuk posisi tersebut.
7.Pemberian balas jasa dan
penghargaan : digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan
motivasi untuk pekerjaan selanjutnya.8.Perencanaan dan Pengembangan karir :
mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Suatu organisasi tidak bisa menunggu
orang – orang yang mereka butuhkan untuk posisi tertentu. Mereka harus
merencanakan kebutuhan dan memutuskan dimana menemukan orang – orang yang
dicari di masa depan. Perencanaan personalia termasuk dalam hal ini diperlukan
untuk menyediakan macam dan jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam pencapaian
organisasi. Ada 3 bagian perencanaan personalia :1.Penentuan jabatan yang harus
di isi, kemampuan karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut.2.Pemahaman
tenaga kerja dimana karyawan pontesial ada.3.Pertimbangan kondisi permintaan
dan penawaran karyawan.
Penarikan dan Seleksi Karyawan
Setelah menetukan kebutuhan
personalia organisasi, langkah selanjutnya adalah penarikan karyawan dari
sumber internal dan eksternal perusahaan tersebut. Lalu menyeleksi para calon
karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.
Penarikan Personalia
Rekruitmen berhubungan derngan
pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk
memenuhi kebutuhan organisasi, termasuk dengan jabatan – jabatan yang
tersedia.Metode yang digunakan untuk menarik personalia beragam, dalam industry
yang berbeda dan lokasi yang berbeda. Banyak manajer pasif, hanya menunggu
pelamar dan ada pula yang menggunakan pendekatan agresif. Metode yang biasa
digunakan adalah pengiklanan, penggunaan tenaga honorer, rekomendasi dari
karyawan yang bekerja,penarikan melalui lembaga – lembaga pendidikan, kantor
penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
Seleksi Personalia
Seleksi adalah pemilihan seseorang
tertentu dari beberapa kelompok potensial untuk melaksanakan jabatan tertentu.
Secara teori, seleksi tampak sederhana. Manajemen memutuskan kemampuan individu
untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Lalu Manajer melihat prestasi
pelamar di masa lampau dan memilih individu yang memenuhi persyaratan suatu
jabatan. Tapi dalam prakteknya, seleksi adalah bagian yang sangat rumit.
Prestasi masa lampau merupakan penunjuk terbaik di masa depan. Yang telah
dilakukan di masa lalu (pengalaman kerja, nilai saat sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler) adalah unsur yang paling tepat tentang apa yang akan dilakukan
kemudian. Pemilihan karyawan “tepat” untuk jabatan yang sesuai sangat membantu
kemajuan organisasi.Prosedur seleksi adalah berbagai prosedur untuk
membandingkan pelamar dengan syarat jabatan yang tersedia. Langkah – langkah
yang biasa digunakan dalam seleksi adalah:
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi
3. Pengujian
4. Wawancara yang lebih mendalam
5. Pemeriksaan referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi8. Orientasi j
Latihan dan Pengembangan Karyawan
Karyawan baru biasanya telah
memiliki pendidikan dan latihan dasar yang diperlukan. Hal itu mereka dapat
dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang berbuah kemampuan dan
kecakapan tertentu. Manajer harus memulai dengan kondisi yang sekarang untuk
membuat karyawan lebih produktif.Latihan dan pengembangan karyawan bertujuan
untuk memperbaiki efektifitas kerja untuk mencapai tujuan. Latihan digunakan
untuk memperbaiki penguasaan ketrampilan – ketrampilan dan teknik peleksanaan
pekerjaan tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap dan
sifat kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara formal atau
informal.Pengembangan karyawan sangat dibutuhkan bagi individu atau organisasi.
Akibat dari pertumbuhan dan perkembangan organisasi adalah organisasi harus
mengeluarkan biaya pengembangan karyawannya, dan juga ‘harga’ yang harus
dibayar karena pemborosan, pekerjaan yang buruk, keluhan dan rotasi
karyawan.Hasil dari pengembangan adalah meningkatka kepuasan kerja karyawan,
karyawan menjadi lebih percaya diri, dan juga memberi nilai tambah bagi
masyarakat dan rekan kerja. Manusia seharusnya tidak boleh berhenti belajar
karena belajar adalah suatu proses seumur hidup. Maka, pengembangan karyawan
harus dinamis dan berkesinambungan.
Metoda – Metoda Latihan dan
Pengembangan Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan konsep ‘on the job’ dan
‘off the job’.•Metoda ‘on the job’ (yang biasa digunakan)
1.Coaching (atasan memberi arahan
pada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka)
2.Planned progression (pemindahan
karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi yang
berbeda)
3.Rotasi jabatan ( pemindahan
karyawan melalui jabatan – jabatan yang bervariasi)
4.Penugasan sementara (bawahan
ditetapkan pada posisi manajemen tertentu dengan jangka waktu yang ditetapkan)
5. Sistem penilaian prestasi formal
Banyak perusahaan besar memperoleh
manfaat dengan program pengembangan ‘on the job’. Adapun pengembangan ‘off the
job’ dilakukan dengan cara:
1.Program – program pengembangan
ekslusif (para manajer berpartisipasi dalam program yang dibuka untuk umum
melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode pengajaran lainnya)
2.Latihan laboratorium (seseorang
belajar menjadi lebih sensitive terhadap orang lain, lingkungan, dsb.)
3.Pengembangan organisasi
(mengutamakan tentang perubahan, pertumbuhan dan pengembangan total organisasi)
Pemberian Kompensasi Pada Karyawan
Kompensasi adalah pemberian
finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan motivator
untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dating. Hal ini adalah masalah yang
membingungkan bagi personalia karena mempengaruhi sudut pandangan para
karyawan.
Penetuan KompensasiTiga faktor
penentu praktek mnajemen dan kebijaksanaan :
1.Kesediaan membayar. (memberi upah
secara adil adalah pernyataan yang tidak berlebihan bagi para manajer. Karena
itu manajer, berharap bahwa karyawan bekerja sesuai upah yang mereka terima.
Manajer juga harus memotivasi bawahannya agar upah yang lebih dapat mereka
terima)
2.Kemampuan membayar. (dalam jangka
panjang, realisasi pemberian kompensasi tergantung pada kemampuan finansial
dari perusahaan. Faktor penurunan produktivitas karyawan dan inflasi akan
mempengaruhi pendapatan nyata karyawan)
3.Perayaratan – persyaratan
pembayaran. (dalam jangka pendek, penggajian sangat terganting pada tekanan
eksternal, contoh, pemerintah, organisasi karyawan, kondidi permintaan dan
penawaran SDM dan pesaing)
SUMBER: http://dillahexclusive.blogspot.com/2010/12/proses-penyusunan-personalia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar