ANALISIS SISTEM PENJUALAN
ALFAMART
Pada sistem penjualan Alfamart yaitu metode analisa yang digunakan adalah Analisis SWOT.
Sistem penjualan Alfamart
menggunakan Analisis SWOT karena Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di
dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis
dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai
tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang
lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran).
SWOT tersebut singkatan dari Strength, Weaknesses, Oportunities, Threats. Strength berarti kekuatan, weaknesses berarti kelemahan, oportunities berarti peluang, dan threats berarti ancaman. Artinya, pada sistem ini memiliki kekuatan tersendiri pada perusahaan tersebut, lalu memiliki kelemahan juga pada setiap perusahaan yang menggunakan sistem ini. Peluang dan ancaman juga ada pada perusahaan yang menggunakan sistem ini. Peluang yaitu untuk mengembangkan suatu perusahaan tersebut dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang lebih dari sebelumya. Sedangkan ancaman yaitu adanya pesaing-pesaing yang lebih dari perusahaan tersebut. Berikut adalah sistem yang ada pada penjualan Alfamart.
1. Strength (Kekuatan)
Untuk strength
atau kekuatan pada Alfamart yaitu Alfamart telah mengembangkan franchise yang
mempunyai tujuan menjadi assets nasional dalam bentuk jaringan ritail waralaba
yang unggul dalam persaingan nasional. Franchise (pewaralabaan) adalah sebuah
konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat.
Alfamart
berencana meningkatkan porsi waralabanya dari 23 % menjadi 30%, agar memberikan
peluang yang lebih besar pada investor untuk memperluas Alfamart hingga ke
daerah-daerah terpencil.
Franchise fee
yang ditawarkan ralatif tinggi. Franchise fee merupakan biaya yang dibayarkan
oleh penerima waralaba (franchisee) kepada pemberi waralaba (franchisor) untuk
membiayai pos pengeluaran/belanja iklan dari franchisor yang disebarluaskan
secara nasional/international. Franchise fee yang ditawarkan relatif tinggi,
untuk Alfamart yaitu 45 juta rupiah per 5 tahun, sedangkan untuk Indomaret 75
juta rupiah per 5 tahun.
Alfamart menjual
barang eceran dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan Indomaret
sehingga masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di Alfamart, karena
perbedaan harga sedikitpun akan mempengaruhi pendapatan.
2. Weaknesses
(Kelemahan)
Pada sistem ini
perusahaan mempunyai kelemahan atau kekurangannya masing-masing. Untuk
weaknesses (kelemahan) pada Alfamart yaitu Investasi franchise Alfamart yang
ditawarkan kurang kompetitif (bersaing) bila dibandingkan dengan Indomaret.
Alfamart berkisar antara 300 juta sampai dengan 350 juta, sedangkan Indomaret
berkisar antara 300 juta sampai 400 juta. Beberapa daerah kurang mengenal
Alfamart, karena kurangnya promo. Apabila Alfamart promosinya cukup bagus, maka
Alfamart akan lebih dikenal oleh masyarakat. Contohnya yaitu Alfamart dapat
membuat iklan-iklan di stasiun tv tentang promo harga atau yang lainnya. Bukan
hanya di stasiun tv saja tetapi banyak media lain yang bisa menjadikan Alfamart
dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
3. Oportunities
(Peluang)
Peluang untuk
mendirikan Alfamart di berbagai wilayah sangat menguntungkan. Apalagi dengan
daya beli masyarakat yang cukup baik. Bukan hanya harga yang lebih murah yang
menjadi tujuan utama Alfamart tapi pelayanan dan kenyamana bagi customer.
Apabila pelayanan dan kenyamanan yang diberikan untuk customer cukup baik maka mereka
akan sering berbelanja di Alfamart. Alfamart juga dapat dijumpai di manapun
maka memudahkan customer untuk datang atau berbelanja.
4. Threats
(Ancaman)
Adapun Indomaret
sebagai pesaing Alfamart mengaku akan meningkatkan inovasi produknya. Salah
satunya kini yang dikembangkan adalah meluncurkan kartu multifungsi yaitu Smart
Card. Smart card tidak hanya berfungsi untuk belanja, bisa juga digunakan untuk
membayar tagihan telepon, listrik, cicilan motor dan mobil. Saat ini jaringan Indomaret
yang menggunakan system waralaba berjumlah 1.300 gerai. Dengan nilai investasi
Rp. 250-300 Juta pergerai.
PIHAK YANG
TERLIBAT
Dalam sistem
ini, pihak yang terlibat digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
a.
Input
Pihak yang terlibat dalam golongan input ini adalah
Customer, dalam hal ini customer melakukan pemesanan barang.
Customer dapat memilih barang apa saja yang dibutuhkan
atau dinginkan tanpa harus mengantri dengan cara mengambil sendiri atau memilih
sendiri barang yang sudah disediakan oleh pihak Alfamart.
b.
Proses
Dalam proses ini pelayan menerima pesanan pembelian yang
telah dipilih oleh customer. Kemudian customer membuatkan detail pembelian dan
mengirimkan ke kasir.
c.
Kasir
Kasir menerima detail pembelian dari pelayan,
menghitung total pembelian, membuat nota untuk customer dan laporan penjualan
untuk bagian keuangan serta bagian pembukuan.
d.
Keuangan
Bagian keuangan ini berfungsi untuk menerima laporan
penjualan dari kasir yang akan dijadikan input laporan keuangan yang akan
diserahkan kepada pemilik usaha. Kini Alfamart memiliki kurang lebih 2.779
gerai. Setiap cabang Alfamart setiap harinya harus mengirimkan laporan keuangan
kepada pusatnya atau pemilik usahanya. Apabila laporan keuangan dengan barang
yang terjual berbeda atau tidak sesuai dengan pendapatan, maka ada oknum karyawan
yang tidak bertanggung jawab dan karyawan yang berbuat curang akan dikenakan
denda sesuai dengan kekurangan pada keuangan tersebut.
e.
Bagian Pembukuan
Bagian pembukuan menerima laporan penjualan dari kasir
sebagai input untuk penghitungan ketersediaan barang. Dengan adanya pembagian
pembukuan ini Pemilik dapat mengetahui barang
apa saja yang sudah terjual dan barang apa saja yang banyak diminati oleh
pembeli. Biasanya pemilik akan menambah barang yang banyak terjual dibandingkan
dengan barang yang sedikit diminati.
f.
Output
Customer menerima nota pembelian dari kasir sebagai
barang bukti pembelian. Biasanya nota tersebut berupa print out. Nota tersebut
berupa print out diberikan kepasa customer agar tidak ada kesalah pahaman
dengan barang yang dibelinya.
g.
Pemilik
Pemilik menerima laporan keuangan dari pihak keuangan dari
semua cabang Alfamart yang sudah ada sebagai laporan tiap bulannya. Dan pemilik
dapat mengetahui berapa labanya setiap bulan, naik atau tidak laba yang
didapatkan oleh pemilik Alfamart tersebut.
Referensi : http://agiagusti.blogspot.co.id/2014/10/analisis-sistem-informasi-akutansi.html
makasih artikelnya bermanfaat, semoga sukses penumbuh rambut cepat
BalasHapus