Senin, 31 Maret 2014

KEGUNDAHAN HATI



KEGUNDAHAN HATI

KARYA : DEVIN AHDIANA

Terkadang disebelah kanan kita ada seorang sahabat
Sahabat yang selalu menemani kita hingga membuat kita tertawa
Terkadang disebelah kiri kita ada seorang teman
Teman yang selalu menemani kita
Tetapi semua itu menurutku masih belum cukup mengisi sepinya hati ini
Hati dan jiwa ini begitu terasa sepi, apa yang harus aku lakukan?
Dari waktu ke waktu
Dari hari ke hari
Dan hingga saat ini aku masih belum menemukan jawabannya
Aku hampir putus asa atas kegundahan hati ini
Yang tak kunjung sembuh dari sepi
Dan Tuhan pun berkata “Aku sedang mengujimu, bersabarlah...”
Seraya dalam doaku, aku memohon kepada Tuhan
Tolong kirimkan Malaikat dan Bidadari Surga untuk menemani hari-hariku yang sepi ini

Minggu, 30 Maret 2014

SOFTSKILL - 5. KEPEMIMPINAN



ORGANISASI DAN METODE

Kepemimpinan

I. Pengertian Kepemimpinan
     Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi oleh seorang pemimpin kepada bawahannya. Biasanya pemimpin memberikan instruksi-intruksi , motivasi, dan juga memberikan kritik kepada bawahannya.
     Seorang pemimpin mempunyai tugas yang sangat penting, untuk mengawasi bawahannya serta mempunyai tanggung jawab penuh dalam mengatur secara keseluruhan dalam suatu organisasi yang dia pimpin.


II. Tipe - Tipe Kepemimpinan
     Tipe - tipe kepemimpinan ada 6, antara lain :
  1. Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
         Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
         Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
         Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
         Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
         Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
         Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
  1. Tipe Militeristis
    Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
    • Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
    • Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
    • Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
    • Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
    • Sukar menerima kritikkan dari bawahan
    • Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan


  2. Tipe Paternalistis
    Yaitu seorang pemimpin yang:
·         Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
·         Bersikap terlalu melindungi
·         Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
·         Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
·         Sering bersikap maha tahu


  1. Tipe Kharismatis
    Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).


  2. Tipe Laissez Faire / Bebas
    Yaitu seorang yang bersifat:
·         Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
·         Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
·         Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
·         Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya


  1. Tipe Demokratis
    Yaitu tipe yang bersifat:
·         Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
·         Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
·         Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
·         Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
·         Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan.
·         Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
·         Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.


III. Teori - Teori Kepemimpinan
  1. Teori Genetis
       Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan " leaders are born and not made ". Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan dilahirkan dengan bakat memimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia sebagai pemimpin.
  2. Teori Sosial
       Dalam teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born not made" , maka penganut sosial mengatakan kebalikan dari itu yaitu " Leaders are make not born". Penganut teori-teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan kesempatan untuk itu.
  3. Teori Ekologis
       Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori genetis dan teori sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat itu kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam yang masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul menjadi pemimpin yang baik.

http://indrayosua.blogspot.com/2012/04/tugas-softskill-organisasi-dan-metode_6874.html               

SAMSONS-DIUJUNG JALAN

SAMSONS - DIUJUNG JALAN
 
Di ujung jalan ini
Aku menunggumu aku menantimu
Di tengah terik matahari
Aku menyanyikan kisah tentang kita

Alunan denting suara hati mengulas kembali
Jejak yang tlah lalu
Untaian makna yang tercipta
Aku abadikan ditempat terindah

Reff:
Tuhan kembalikan segalanya tentang dia seperti sedia kala           
Izinkan aku tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan cinta ini selamanya

Ketika malam telah tiba
Aku menyadari kau takkan kembali

Reff:
Tuhan kembalikan segalanya tentang dia seperti sedia kala                 
Izinkan aku tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan cinta ini selamanya
selamanya,tentang kita
Izinkan aku,memeluknya selamanya

Ketika malam telah tiba
Aku menyadari kau takkan kembali

Rabu, 26 Maret 2014

SOFTSKILL - 4. DINAMIKA ORGANISASI



DINAMIKA ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip.
Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika dimana menuntut perhatian pengurus dan anggotanya.


Dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.

PENGERTIAN KONFLIK
Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik.
Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.
Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.

JENIS DAN SUMBER KONFLIK

JENIS-JENIS KONFLIK
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1.      Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan
yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2.      Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3.      Konflik antar individu dan kelompok
Seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.

4.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.

5.      Konflik antar organisasi
Konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK.
Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:
1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
2. Saling ketergantungan tugas.
3. Ketergantungan satu arah.
4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.
5. Distorsi komunikasi.
6. Tidak ada pedoman.
7. Aturan yang kurang jelas.
8. Kurang transparannya beberapa hal.


STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

MENGENDALIKAN KONFLIK
Konflik agar tidak mengarah ke destruksi harus bisa dikendalikan, antara lain dengan cara sebagai berikut:
1. Harus sering mengadakan musyawarah.
2. Adanya komunikasi dua arah yang enak dan luwes.
3. Memberi keadilan pada semua lini.
4. Transparan dalam semua hal.
5. Ada pedoman yang jelas.
6. Ada aturan yang jelas.
7. Semua aspirasi dianggap penting dan dikomunikasikan


MOTIVASI:

TEORI MOTIVASI
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja.Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :
1.      Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula.
2.      Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak sama.
3.      Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama.
4.      Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan.
5.      Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.Berikut ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai factor pendorong dari prilaku manusia.
Motif Kekuasaan
Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat berfifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan social (power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok).

Motif Berprestasi
Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang tinggi (high achiever) adalah :
1.      Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat.
2.      Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang spesifik.
3.      Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya.
4.      Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha maiksimum sesuai dengan kemampuannya.
Motif Untuk Bergabung
Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi.

Motif Keamanan (Security Motive)
Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.

Motif Status (Status Motive)
Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :
1.      Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh status yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang tinggi di lingkungannya.
2.      Kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan antara lain karakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian.
3.      Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja yang berpendidikan, berpengalaman, mempunyai gelar, dsb.
4.      Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.
5.      Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power). Dalam suatu organisasi, individu yang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh status yang lebih tinggi.

TEORI MOTIVASI

MOTIVASI/KESIMPULAN DALAM TEORI:
Kebiasaan selama ini dimana konflik ditempatkan dalam destructive zone perlu direformasi kedalam dinamis zone. Konflik yang bersifat positif harus dimanage secara cerdas, tepat dan profesional. Sehingga ada peningkatan performance dan dinamika organisasi. Akhirnya konflik bisa didesign sebagai “mesin” dinamika organisasi
Adanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yang lebih penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi “hidup”.
Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai perusak organisasi tapi harus ditempatkan sebagai motor dinamika organisasi.

SUMBER:
http://andryklink.blogspot.com/2011/05/tugas-softskill-dinamika-dan.html